Assalamualaikum Sahabat !! ^^

Rabu, 30 November 2011

Dibalik Kesulitan Ada Kemudahan


Aku seorang pemuda yang masih muda dan masih memiliki impian yang panjang. Aku  selalu berharap setiap impianku akan terwujud segera. Namun, setelah ku renungi, belum satupun mimpiku yang terkabulkan. Aku menjadi sedikit pesimis. Apa yang salah dengan setiap keinginan yang sangat aku dambakan? Aku terus merenungi mengapa dan mengapa tidak satupun impianku yang telah lama ku nantikan terwujud. 

Aku teringat dengan perkataan seorang sahabat karibku. “Jika kau menginginkan sesuatu maka mintalah! Jangan biarkan hanya hatimu yang mengetahui keinginanmu, maka mintalah. Siapa tahu dengan kau menyebtkannya, alam akan mengamini keinginanmu. Dan ketahuilah bahwa sebaik baik tempat meminta hanyalah kepada Allah SWT”

Yaa..ternyata selama ini aku hanya menggumamkan keinginanku tanpa memintanya. Titik terang itu sudah mulai terlihat dari kejauhan. Masalahku sudah mulai terpecahkan. aku kembali teringat apa yang pernah dikatakan guru ngajiku. “Mintalah pada-Nya disaat sedikit diantara manusia yang masih terjaga”. 

Ketiga tiba waktu 1/3 malam, aku terbangun dari lelap. Aku terbangun karena jengkel banyak nyamuk yang menyerangku malam itu. Aku benar-benar tidak bisa tidur kembali karena nyamuk benar-benar membuatku repot. Aku menggaruk tangan dan kaki yang telah bentol-bentol. Ketika aku benar-benar telah terjaga, nyamuk-nyamuk nakal itu tidak lagi menyerangku. Dan baru ku sadari mereka telah menjalankan tugasnya untuk membangunkanku disaat orang-orang masih terbuai dengan tidurnya. Sejurus kemudian aku langsung mengambil air wudhu dan menegakkan sholat malam. Lalu akupun terbenam dalam khusu’nya doa menghaturkan segala hasrat dihati. “Ya Allah, Engkaulah penggenggam diri ini. Seluruh tubuh ini adalah milikmu seutuhnya. Maka hamba ingin memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Ya Allah. Engkau anugrahkan mulut ini pandai berkata. Namun sering kali ku gunakan tanpa tanggung jawab. Sering kali lisan ini menorehkan luka di hati teman-temanku. Dan sering kali lisan ini tak berucap saat hatiku mendapat petunjuk dari-Mu hingga kemungkaran dihadapanku terabaikan. Aku sedih bila ku dapati diriku tidak juga melontarkan kata-kata kebaikan. Ya Allah..atas kemurahan-Mu hamba meminta. Jadikan mulut ini selalu dihiasi kalimat mulia dari-Mu sehingga ku bisa mengajak siapapun menuju kebaikan. Jadikan aku pandai berkomunikasi dan jadikan orang lain mengerti apa yang ku sampaikan. Jadikan aku seorang pembicara yang mampu membela agama-Mu.” Tak terasa keharuan merasuki seluruh sudut hatiku. Tetesan air mata tak mampu ku bendung. Aku menangis mengemis cinta dari-Nya.

Waktupun terus berjalan. Sedikit demi sedikit impianku mulai terwujud. Seorang teman mengajakku menimba ilmu di sebuah instansi pendidikan yang bergerak di bidang komunikasi dan kata temanku itu kita hanya bermodalkan tekad yang kuat dan keinginan yang besar untuk bisa kuliah disitu. Perjuangan belum berakhir. Karena tempat kuliah komunikasi itu tidak memungut biaya kuliah pada mahasiswanya alhasil banyak yang berguguran dan keluar dari kampus tersebut. Satu per satu teman-teman seperjuanganku menghilang, mereka jarang masuk kelas, mereka terjebak pada dilematika dan berujung dengan berenti kuliah. Kelaspun mulai tampak sepi. Hanya segelintir mahasiswa dikelasku yang masih bertahan. Sungguh, belajar tanpa kompetisi hambar rasanya. Namun hatiku teguh dan mantap untuk tetap bertahan. Bukankah ini tangga menuju impianku yang telah ku minta. Bukankah ini jalan menuju harapan yang telah kupanjatkan. Maka disinilah aku harus bertahan dan bersabar. Tidak hanya sampai disitu, ujian demi ujian terus ku hadapi. Kami selalu dihadapi dengan ujian mental yang tidak kalah sulitnya. Disinilah kami benar-benar ditempa dan diasah. Seberapa kuat kami menghadapi setiap halang rintang yang membentang dan sekuat itulah kami akan terbentuk. Disetiap ujian mental ada saja yang kalah, ada saja yang gugur, walhasil mahasiswa di kelas kami semakin menyusut drastis. Ku paksakan untuk tetap bertahan. Kesenangan-kesenangan diluar selalu membisikan kenikmatan untuk dicicipi dengan imbalan berhenti kuliah. 

Perjuangan panjang itu tidaklah berujung kesia-siaan. Kami yang tersisa telah dilepaskan menjadi sarjana-sarjana komunikasi yang siap mengarungi kehidupan yang lebih menantang. Aku kini telah benar-benar siap menjadi seorang public speaker yang senantiasa menyiarkan kebaikan pada siapa pun. Memang janji Allah tidak pernah ingkar. “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (94:6)

Bagi yang masih galau dan dirundung gelisah memutuskan berjuang atau menyerah, bertahan atau mundur dari KAHFI, dalam peperangan hati dan pikiran yang berkecambuk, maka kembalilah perbaiki niatmu. Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah SWT. Kita masih disini bersama berjuang untuk menang. 

Selasa, 27 September 2011

Tips Belajar Efektif

Bagi Para Pencinta Ilmu, ni saya share beberapa tips yang sangat berguna saat menuntut ilmu... Semoga Bermanfaat ^^

Belajar mendadak menjelang ujian memang tidak efektif. Paling nggak sebulan sebelum ulangan adalah masa ideal buat mengulang pelajaran. Materi yang banyak bukan masalah. Ada sepuluh cara pintar supaya waktu belajar kita menjadi efektif.
1. Belajar itu memahami bukan sekedar menghapal
Ya, fungsi utama kenapa kita harus belajar adalah memahami hal-hal baru. Kita boleh hapal 100% semua detail pelajaran, tapi yang lebih penting adalah apakah kita sudah mengerti betul dengan semua materi yang dihapal itu. Jadi sebelum menghapal, selalu usahakan untuk memahami dulu garis besar materi pelajaran.
2. Membaca adalah kunci belajar
Supaya kita bisa paham, minimal bacalah materi baru dua kali dalam sehari, yakni sebelum dan sesudah materi itu diterangkan oleh guru. Karena otak sudah mengolah materi tersebut sebanyak tiga kali jadi bisa dijamin bakal tersimpan cukup lama di otak kita.
3. Mencatat pokok-pokok pelajaran
Tinggalkan catatan pelajaran yang panjang. Ambil intisari atau kesimpulan dari setiap pelajaran yang sudah dibaca ulang. Kata-kata kunci inilah yang nanti berguna waktu kita mengulang pelajaran selama ujian.
4. Hapalkan kata-kata kunci
Kadang, mau tidak mau kita harus menghapal materi pelajaran yang lumayan banyak. Sebenarnya ini bisa disiasati. Buatlah kata-kata kunci dari setiap hapalan, supaya mudah diingat pada saat otak kita memanggilnya. Misal, kata kunci untuk nama-nama warna pelangi adalah MEJIKUHIBINIU, artinya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.
5. Pilih waktu belajar yang tepat
Waktu belajar yang paling enak adalah pada saaat badan kita masih segar. Memang tidak semua orang punya waktu belajar enak yang sama lo. Tapi biasanya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk berkonsentrasi penuh. Gunakan saat ini untuk mengolah materi-materi baru. Sisa-sisa energi bisa digunakan untuk mengulang pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah.
6. Bangun suasana belajar yang nyaman
Banyak hal yang bisa buat suasana belajar menjadi nyaman. Kita bisa pilih lagu yang sesuai dengan mood kita. Tempat belajar juga bisa kita sesuaikan. Kalau sedang bosan di kamar bisa di teras atau di perpustakaan. Kuncinya jangan sampai aktivitas belajar kita mengganggu dan terganggu oleh pihak lain.
7. Bentuk Kelompok Belajar
Kalau lagi bosan belajar sendiri, bisa belajar bareng dengan teman. Tidak usah banyak-banyak karena tidak bakal efektif, maksimal lima orang. Buat pembagian materi untuk dipelajari masing-masing orang. Kemudian setiap orang secara bergilir menerangkan materi yang dikuasainya itu ke seluruh anggota lainnya. Suasana belajar seperti ini biasanya seru dan kita dijamin bakalan susah untuk mengantuk.
8. Latih sendiri kemampuan kita
Sebenarnya kita bisa melatih sendiri kemampuan otak kita. Pada setiap akhir bab pelajaran, biasanya selalu diberikan soal-soal latihan. Tanpa perlu menunggu instruksi dari guru, coba jawab semua pertanyaan tersebut dan periksa sejauh mana kemampuan kita. Kalau materi jawaban tidak ada di buku, cobalah tanya ke guru.
9. Kembangkan materi yang sudah dipelajari
Kalau kita sudah mengulang materi dan menjawab semua soal latihan, jangan langsung tutup buku. Cobalah kita berpikir kritis ala ilmuwan. Buatlah beberapa pertanyaan yang belum disertakan dalam soal latihan. Minta tolong guru untuk menjawabnya. Kalau belum puas, cari jawabannya pada buku referensi lain atau internet. Cara ini mengajak kita untuk selalu berpikir ke depan dan kritis.
10. Sediakan waktu untuk istirahat
Belajar boleh kencang, tapi jangan lupa untuk istirahat. Kalau di kelas, setiap jeda pelajaran gunakan untuk melemaskan badan dan pikiran. Setiap 30-45 menit waktu belajar kita di rumah selalu selingi dengan istirahat. Kalau pikiran sudah suntuk, percuma saja memaksakan diri. Setelah istirahat, badan menjadi segar dan otak pun siap menerima materi baru.
Satu lagi, tujuan dari ulangan dan ujian adalah mengukur sejauh mana kemampuan kita untuk memahami materi pelajaran di sekolah. Selain menjawab soal-soal latihan, ada cara lain untuk mengetes apakah kita sudah paham suatu materi atau belum. Coba kita jelaskan dengan kata-kata sendiri setiap materi yang sudah dipelajari. Kalau kita bisa menerangkan dengan jelas dan teratur, tak perlu detail, berarti kita sudah paham.
sumber : http://terselubung.blogspot.com/2011/09/10-tips-menjadi-pinter_18.html

Rabu, 17 Agustus 2011

Belajar Sambil Narsis.. ^^


Lihatlah kekhusuan mereka...Para Pencari Ilmu (PPI)

Kak Arif Budiman ngantuk yak...hehehe
Yang terlihat wajahnya dari sudut kiri hanya Kak Dede, Kak Ruh, Maria Ulfa, dan Tirta

Dari sebelah kiri ada Kak Titin yang sedang ngelamun bareng Arief..(cie..cie..ngelamunin apa tuh...??).
Kira-kira beginilah suasana kelas Imam Buchari..Rame kan !!

Pintu-Pintu Kebaikan


Semua kebaikan pastilah akan dibalas pula dengan kebaikan, bahkan berlipat ganda. Maka berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan karena pada akhirnya semua kebaikan yang kita lakukan akan berimbas pada kebaikan untuk diri kita sendiri. Dan ketahuilah bahwa Allah tidak pernah tidur dan lupa. Tidak ada satupun perbuatan makhluk-Nya yang luput dari pandangan-Nya. Kebaikan sekecil apapun pastilah akan dibalas-Nya entah di dunia atau ditunda di akhirat nanti.
Siapapun punya potensi untuk berbuat baik karena pada hakikatnya secara fitrah manusia memiliki sifat yang baik, hanya saja hawa nafsu dan setan sering menutup sifat baik itu. Seorang penjahat sekalipun pastilah memiliki hati nurani yang membawanya untuk berbuat baik, namun ia sering kali membohongi nuraninya sehingga terselubunglah apa yang baik darinya.
Jalan menuju kebaikan sangatlah terbentang luas. Kita tidak akan pernah kehabisan stock untuk berbuat baik. Setiap kesempatan pasti ada peluang untuk berbuat baik. Tinggal bagaimana kita dapat peka terhadap setiap kesempatan itu. Posisi kita saat inipun dapat memberikan kita peluang untuk berbuat baik. Siapakah kita? Seorang pelajar dapat berbuat baik untuk orang tuanya dengan belajar sungguh-sungguh. Seorang pekerja dapat berbuat baik dengan bekerja sebaik mungkin untuk kemajuan perusahaannya. Seorang pengemis atau pengamen sekalipun mereka telah berbuat baik dengan memberikan kesempatan kepada orang yang lebih mampu untuk berbagi harta. Bahkan dengan kita menyempatkan diri untuk mengistirahatkan diri di malam hari saja sudah dapat digolongkan berbuat baik terhadap diri kita sendiri.
Mu’az bin Jabal ra. berkata,
“Aku pernah berkata, ’Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku amal yang dapat memasukkanku ke syurga dan menjauhkanku dari neraka’. ”
Beliau menjawab, “Engkau menanyakan sesuatu yang besar, namun hal itu menjadi ringan bagi siapa saja yang diringankan oleh Allah swt. Kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah.”
Kemudian beliau bersabda, “Inginkah engkau ku beritahukan pintu-pintu kebaikan?; Puasa adalah perisai, shodaqah itu dapat menghapus kesalahan sebagaimana air dapat menghapus api, dan sholatnya seseorang di tengah malam. Kemudian beliau membaca Surat As-Sajadah ayat 16, yang artinya ‘Lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan harap-harap cemas.’
Kemudian beliau bersabda, “Inginkah kalian kuberitahukan pokok dari segala urusan dan puncak mahkotanya?” Aku menjawab, “Ingin, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Pokok dari segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah sholat dan puncaknya adalah jihad”
Lalu beliau bersabda: “Maukah kalian ku beritahukan kunci dari semua itu? ” Aku menjawab: “Mau, wahai Rasulullah.” Maka beliau menunjukan lidahnya seraya bersabda: “Kendalikan ini!” Aku bertanya “Wahai nabiyullah, apakah kami akan dimintai pertanggung jawaban  dengan apa yang kami katakan? ” Beliau bersabda: “Celakalah engkau wahai Mu’az! Bukankah yang menjerumuskan manusia ke dalam api neraka dengan wajah tersungkur adalah akibat lidah mereka ?” (HR. Tirmidzi)
Dari hadist di atas kita diberikan gambaran kebaikan apa saja yang dapat kita lakukan. Ternyata kebaikan bisa berupa hablumminallah (hubungan manusia dengan Tuhannya), seperti beribadah berupa shalat, puasa, dan haji dan hablumminannas (hubungan manusia dengan manusia lainnya), seperti berkata yang baik atau diam.
Semoga artikel ini bermanfaat dan kita menjadi pribadi yang kembali sadar untuk berlomba-lomba menabung kebaikan. Komentar sahabat kami tunggu atas artikel ini. Terima kasih telah membacanya ^^

Senin, 15 Agustus 2011

Selamat Datang Sahabat ^^

Assalamualaikum...

Selamat Datang di blog Sabtu Ceria
Semoga artikel-artikelnya bermanfaat
Silahkan tinggalkan komentar anda terhadap artikel-artikel yang di muat... ^^